Senin, 25 Juli 2011

CONTEKAN PRIA SOAL WANITA

Contekan Pria Soal Wanita Seksi


(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages) 
 
WANITA kerap dibuat bingung soal penampilan yang sempurna di mata pria. Wanita ingin terlihat seksi, tapi kenyataannya tidak demikian menurut pria.

Tampil memesona di hadapan pria jelas bukan perkara mudah, termasuk jauh dari kesan “nakal”. Buktinya, wanita dibuat pusing tujuh keliling saat bersiap menuju kencan perdana seraya mengubek-ubek isi lemari untuk menemukan busana terbaik. Haruskah bergaya seksi dan mengenakan gaun hitam serta sepatu hak tinggi favorit? Haruskah memakai baju kasual dengan jins andalan? Atau haruskah terlihat benar-benar seksi?

Daripada bingung mencari tahu penampilan seksi di mata pria, simak beberapa pernyataan mereka soal ini, seperti diulas Betty Confidential.

"Bagi saya, wanita seksi itu berarti penampilannya di antara dua pilihan; jins dan atasan ngepas badan (bisa jadi t-shirt atau bahkan button-down) atau rok pas badan (tidak terlalu panjang) dan atasan seksi yang cocok.”
- Tom (40)

"Aku suka melihat seorang wanita dengan gaun atau rok mengikuti lekuk tubuh, seperti rok pensil dengan stocking dan high heel pump. Ini terlihat profesional dan sangat seksi. Saya juga menemukan bahwa celana kargo warna khaki dengan panjang tiga perempat, sepatu atau sandal wedges, dan tank top atau baju tali spaghetti adalah busana yang membuat mereka menjadi seksi. Busana itu mengatakan bahwa pemakainya adalah wanita aktif dan siap untuk petualangan."
-Gary (45)

"Saya suka wanita memakai sundress sederhana yang bagus dan sandal karena itu membuatnya terlihat lebih cantik dan modis, tapi tidak murahan. Jika bisa melengkapinya dengan topi, dia mendapatkan poin utama, karena tidak semua wanita bisa bagus ketika mengenakan topi."
-Harry (20)

"Saya lebih suka sesuatu yang pas badan. Saya suka wanita yang memakai legging karena memamerkan bagian belakangnya."
-Mike (21)

"Saya suka ketika seorang wanita mengenakan gaun ketimbang celana karena ini bisa memamerkan kakinya. Saya juga menilai wanita akan lebih seksi ketika dia memakai baju penuh warna. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki kepribadian yang menyenangkan."
-Igor (22)

"Aku memandang, seorang wanita yang mengenakan jins dengan sandal jepit dan kemeja berkerah adalah wanita seksi."
-Nick (24)

"Saya suka bila wanita memakai legging karena ini memamerkan lekuk kakinya. Ketika seorang wanita memakai sepatu hak tinggi, itu membuatnya terlihat lebih feminin dan jika dia memiliki kaki yang bagus, benar-benar sesuatu yang bisa menonjolkan diri mereka."
-Bernie (22)

Tampaknya, kebanyakan pria menilai wanita terlihat seksi bila mereka memamerkan lekuk tubuh, terutama kakinya. Jadi, ketika Anda memakai legging atau rok pensil nan chic, jangan heran jika Anda mulai mendapatkan perhatian lebih dari lawan jenis.

11 Trik Rapikan Lemari

Berapa kali dalam sebulan isi lemari ‘roboh‘ ketika Anda membuka pintunya? Jika sering, berarti ada yang salah dengan pengaturan isi lemari. Benahi, yuk!
Bingung pilih baju yang mana? Daripada setiap hari buang-buang waktu di depan lemari, yuk kita rapikan isi lemari agar acara berdandan tak menghabiskan banyak waktu.
1 Inventarisasi Isi Lemari
Cermati koleksi busana dan asesori Anda. Jika perlu catat apa yang paling banyak, paling sedikit, dan apa yang sama sekali tidak Anda miliki. Sumbangkan pakaian yang dalam setahun ke depan kemungkinan besar tak akan pernah Anda pakai lagi. Begitu juga pakaian yang Anda rasa tak lagi nyaman dipakai karena sudah sempit atau malah kedodoran dan tak lagi in . Sementara yang sudah benar-benar tidak layak pakai, jadikan lap dapur atau penghuni tempat sampah.
2 Pilah Berdasarkan Intesitas 
Putuskan apa saja yang akan disimpan. Jadikan tren musiman dan intensitas pemakaian sebagai panduan dalam menentukan mana yang akan disimpan dan mana yang perlu disingkirkan.
3 Sesuai Jenis & Warna 
Kelompokkan baju-baju yang digantung berdasarkan jenis dan warna. Blus, contohnya, bisa disusun berdasarkan lengan apakah masuk kategori panjang atau pendek. Lanjutkan pengelompokan berdasarkan corak, apakah polos, garis-garis, kotak-kotak, polkadot atau corak lainnya. Cara ini akan sangat memudahkan Anda saat harus menentukan pilihan baju yang akan dikenakan hanya dengan sekilas pandang.
4 Gantungan Pas 
Pilihlah gantungan yang sesuai dengan bentuk atau potongan baju. Lemari akan tampak lebih rapi kalau Anda hanya menggunakan satu jenis gantungan baju, apakah itu terbuat dari kayu, besi atau kawat atau plastik.
5 Zona Pandang
Tentukan masing-masing zona pemakaian. Yakni bagian bawah lemari untuk menyimpan rok, celana panjang dan celana pendek; bagian yang sejajar dengan pandangan mata khusus untuk menyimpan gaun; lemari bagian atas untuk menempatkan kemeja dan blus. Sementara bagian paling atas bisa dimanfaatkan untuk menaruh sweater yang sudah out of date .
6 Lipat atau Gantung? 
Pakaian yang kira-kira bentuknya bakal berubah karena mudah melar sebaiknya cukup disampirkan di gantungan dalam keadaan dilipat. Untuk pakaian yang dilipat dan harus disimpan di rak, letakkan yang berat terlebih dulu di bagian dasar, setelahnya baru yang ringan.
Setelah dilipat, atur peletakan baju menurut fungsinya. Misalnya atasan untuk acara santai, untuk urusan kerja dan sebagainya. Kelompokkan pula berdasarkan warna, dari putih, warna-warna lembut, warna hitam. Kalau lemari Anda tak terdiri dari rak-rak yang memiliki penyekat, manfaatkan kain kanvas yang bisa digantung sebagai penanda.
7 Kantung Busana
Kantung busana dari kain lebih mampu melindungi gaun dan busana yang terbuat dari bahan halus serta jaket kulit daripada yang terbuat dari plastik. Jangan salah, jaket yang terbuat dari kulit umumnya rentan akan kelembapan hingga akhirnya kering melengking lalu kulitnya pecah-pecah bila disimpan dalam kantung plastik.
8 Aturan Laundry
Begitu pulang dari laundry segera keluarkan baju-baju dari plastik kemasan atau kantung baju, lalu gantung dengan gantungan yang sesuai. Sementara gantungan kawat dari laundry  sebaiknya dikembalikan ke pengusaha laundry  agar bisa dipakai ulang.
9 Knick Knacks
Atur pernak-pernik, seperti ikat pinggang, dasi, scarf  dan aksesori lain sebaiknya ditempatkan di cantolan atau rak khusus yang bisa ditempelkan pada bagian dalam pintu lemari hingga tak makan tempat.
10 Kontainer
Gunakan kontainer atau kotak penyimpanan untuk menyimpan benda-benda yang tak perlu digantung, seperti kaus kaki dan pakaian dalam. Keranjang berseri dengan warna-warna cantik yang serasi dengan warna lemari juga bisa dijadikan pilihan. Keranjang berukuran lebih kecil atau kotak-kotak cantik berseri ini dapat dimanfaatkan untuk menyimpan perlengkapan busana, seperti scarf  dan topi.
11 Atur Sepatu
Putuskan sistem penyimpanan sepatu seperti apa yang akan dipakai, apakah rak sepatu yang menempel di lantai, wadah sepatu model gantung, boks tembus pandang, atau kardus sepatu aslinya dari toko yang dilengkapi dengan label berisi foto/gambar sepatu plus keterangan tentang sepatu yang ada di dalamnya. Singkirkan sepatu-sepatu yang jarang digunakan dalam boks berlabel di rak yang paling tinggi, di rak terpisah atau di kolong tempat tidur.
Hilangkan Bau Apek
Rasanya pengharum lemari sudah sering Anda ganti tiap bulan, tapi entah kenapa bau apek tak kunjung hilang. Entah pada baju, atau pada lemari Anda. Salah satu penyebabnya adalah struktur lemari yang tertutup sehingga sirkulasi udara pun terbatas. Bisa juga karena pakaian yang lembap langsung disetrika dan disimpan di lemari, penghuni kamar merokok di dekat tumpukan baju bersih atau di ruangan yang menyimpan lemari baju Anda.
Cara menghilangkannya adalah dengan menyimpan sedikit baking soda dalam wadah pada ruang kosong di lemari atau di lantai yang tidak terjamah kaki. Baking soda ampun menyerap bau tak sedap, dan bisa bertahan dari tiga minggu hingga enam bulan. Hal yang sama bisa dilakukan pada sepatu-sepatu kesayangan, caranya taburkan sedikit baking soda ke dalam sepatu, diamkan semalaman, dan bersihkan ketika Anda ingin memakainya. Cara lainnya adalah menggunakan poutporri dan silica gel (terutama untuk sepatu)
Jika cara-cara ternyata tidak berhasil, gunakan cara pamungkas. Cuci ulang seluruh isi lemari Anda dengan air hangat, bersihkan lemari dengan ½ cangkir cuka dan ¼ cangkir baking soda yang sudah dicampur air panas. Kosongkan lemari selama beberapa hari dengan pintu terbuka.

CARA CIUMAN YANG NIKMAT

Di era modern seperti sekarang, gaya ciuman romantis, ciuman mesra, ciuman dahsyat tidak hanya dilakukan dengan hidung, bibir atau lidah semata. Kini dapat divariasikan dengan menggunakan 'sesuatu' di dalam mulut untuk memperoleh sensasi kenikmatan rasa baru.

Gaya berciuman ala Ki Guno Asmoro, penulis buku "Kamasutra & Kecerdasan Seks Modern" atau biasa disebut gaya ciuman kamasutra, di antaranya:

Ciuman sensasi potongan es

Ciuman ini dilakukan seseorang dengan terlebih dahulu mengulum sepotong es kecil. Ketika kedua bibirnya bertemu dengan bibir pasangannya, sepotong es kecil itu kemudian diberikan ke dalam mulut pasangannya seraya tetap berciuman. Pasangannya dapat mengembalikan potongan es itu dengan kedua bibir tetap erat bersatu. Maka sensasi kenikmatan baru akan mereka dapatkan dengan berciuman gaya potongan es itu.

Ciuman sensasi buah
Seseorang mengulum buah-buahan kecil, seperti sepotong jeruk tanpa kulit atau buah anggur, kemudian mencium pasangannya. Ketika ia mencium, buah itu segera diberikannya ke dalam mulut pasangannya. Sensasi baru sudah pasti akan mereka dapatkan.

Ciuman sensasi lelehan
Ciuman gaya ini dapat dilakukan oleh seseorang dengan mengulum atau memakan sesuatu yang dapat meleleh, seperti madu, susu manis atau es krim. Ketika ia telah mendekatkan bibirnya, sesuatu yang dikulumnya segera diratakannya dengan lidah pada bibirnya sendiri. Pasangannya akan menyedot bibirnya, kemudian saling memainkan lidah untuk saling berebut untuk mendapatkan sesuatu yang berada di mulut pasangannya. Kegiatan yang mengasyikkan, bukan?

Ciuman sensasi rasa manis
Kali ini seseorang mengulum sesuatu yang manis, seperti permen atau kembang gula terlebih dahulu, baru kemudian ia menciumi pasangannya. Ketika bibir mereka telah beradu, ia segera memberikan sesuatu yang manis itu ke dalam mulut pasangannya. Setelah sejenak mengulum, pasangannya kembali memberikan sesuatu yang dikulumnya dengan posisi masih tetap saling berciuman. Bukankah itu sensasi baru yang melezatkan?

Ciuman sensasi lipstik
Lipstik atau pewarna bibir bisa menjadi bahan penambah sensasi ketika berciuman. Sebelum berciuman, baik wanita maupun pasangan pria mengoleskan lipstik pada bibir masing-masing. Untuk menambah sensasi, boleh menggunakan lipstik dengan warna berbeda. Setelah puas mencium bibir, bisa pula diteruskan dengan ciuman gaya meluncur, yakni mencium leher, dada, maupun payudara. Bekas-bekas lipstik yang menempel di bagian-bagian tubuh itu akan menimbulkan sensasi baru yang menggemaskan.

Jumat, 22 Juli 2011

Pria Indonesia di Mata Wanita Jepang

Ini hanya observasi pribadi dari pengalaman tinggal di Sapporo, kota dingin di utara Jepang, yang terkenal dengan Snow Festivalnya. Walaupun Sapporo menempati urutan kota terluas ketiga di Jepang, kota ini cukup jauh dari hiruk-pikuk metropolitan. Bersepeda sedikit saja keluar pusat kota, akan terasa keheningan pedesaan walau masih dipenuhi oleh apartemen2 khas Jepang yang didominasi bangunan kayu. Seorang teman Jepang pernah mengatakan bahwa di Sapporo jam berdetak lebih lambat dibandingkan Tokyo. Maksudnya, walau dengan etos kerja yang sama, orang Sapporo terlihat lebih santai dibandingkan dengan sesamanya di Tokyo. Namun demikian, tipikal orang Jepang yang ‘gila kerja’ juga terlihat dalam kehidupan keseharian di Sapporo.
Sabtu di Jepang adalah hari libur (dari kerja), tetapi kita akan tetap menemui banyak pria berjas hilir mudik di Sapporo Station (station utama dan yang terletak di pusat kota). Jas adalah seragam orang kantoran. Artinya, walaupun libur, masih banyak orang Jepang, khususnya pria, yang lembur kerja. Bahkan pemandangan yang sama bisa kita jumpai pada hari Minggu. Di Sabtu dan Minggu, khususnya di musim panas, akan sering terlihat ibu dan anak berjalan-jalan, menikmati keindahan Taman Odori, Maruyama, atau taman-taman lain. Ada yang hanya berjalan-jalan, duduk santai bahkan bermain dengan anak-anak. Taman Odori adalah taman kota sepanjang hampir 1,2 km yang terletak tepat di tengah kota.
Di taman inilah, saat musim dingin, diadakan Snow Festival yang sangat terkenal itu. Maruyama adalah taman di pusat kota juga, tapi tidak tepat di jantung kota seperti Odori. Di tengahnya ada danau kecil tempat orang naik perahu dan di musim panas, taman itu pusatnya barang-barang loakan (flea market). Di musim dingin taman itu dijadikan tempat cross country ski sederhana. Yang menarik adalah jarang sekali terlihat bapak2 yang menemani anak2nya bermain. Kalau pun ada satu dua, biasanya mereka masih mengenakan jas yang artinya baru pulang lembur. Pemandangan yang sama pun akan dijumpai di kereta bawah tanah dan mall. Sangat sedikit terlihat keluarga utuh, bapak, ibu dan anak berjalan bersama.
Memang berbeda dengan kota-kota besar di Jepang, dimana nilai keluarga di Sapporo masih cukup tinggi. Menikah, memiliki anak dan hidup berkeluarga, masih merupakan bagian hidup yang dijalani sebagian besar penduduk Sapporo. Berbeda dengan apa yang pernah diamati dan diceritakan di Hiroshima, Kobe, Yokohama, dan beberapa kota-kota besar lainnya. Di sana, sangat jarang melihat keluarga bermain di taman atau melihat ibu-ibu mendorong kereta bayi. Umumnya di taman-taman mereka didominasi oleh remaja2 yang bermain dengan sesamanya.
Walaupun demikian, seperti halnya Jepang secara keseluruhan, pria lebih dominan dibandingkan dengan wanita. Dalam keluarga, perempuan bertanggung jawab semuanya, mulai dari mengurus suami dan rumah tangga. Tugas suami hanyalah bekerja mencari nafkah. Novel-novel dan film-film Jepang, baik setting lama maupun baru pun secara tidak langsung menunjukan hal tersebut.
Jika satu keluarga akan berpergian, maka sang istrilah yang menyiapkan semuanya. Bahkan, sampai menyiapkan dan memasukan semua barang ke dalam mobil pun di lakukan oleh istri. Suami tinggal masuk mobil dan menyetir. Yang sering terlihat di mall atau di taman pun sama. Suami tidak pernah direpotkan dengan urusan anak. Anak belepotan makanan, baju kotor, ganti topi, membersihkan muka, dan semua ‘tugas kecil’ dilakukan semuanya oleh istri.
Tampaknya, bagaimana wanita lebih superior dari pria sudah terlihat sejak remaja. Lebih dari sekali terlihat, pasangan remaja, jika berpergian, maka yang membawa tas atau beban lebih banyak adalah yang wanitanya. Bahkan satu dua kali terlihat jika hanya ada satu sepeda, maka yang pria yang naik sepeda, sementara yang wanita jalan!
Itulah budaya Jepang dan tampaknya tidak ada masalah dengannya. Ini terbukti, dengan budaya yang sudah ratusan tahun itu, Jepang tetap bertahan dan maju sampai seperti sekarang.
Tampaknya pandangan beberapa wanita Jepang tentang budaya itu sedikit berubah saat mengenal lebih dekat kehidupan warga Indonesia di sana. Di Sapporo, ada banyak orang-orang Jepang, yang umumnya wanita, sering bergabung dengan acara-acara mahasiwa dan keluarga Indonesia (banyak wanita karena yang pria lebih suka kerja dan mabuk). Mereka tentu mengamati hal-hal sederhana yang ternyata terlihat luar biasa dengan budaya yang selama ini mereka jalani.
Hal yang aneh untuk mereka melihat suami mencuci piring, atau suami membawa belanjaan di mall, atau suami yang menutup dan mengunci pintu saat sekeluarga berpergian, atau suami membantu mengganti baju anak di taman atau menyuapkan makanan kepada anaknya. Hal yang luar biasa juga untuk mereka melihat suami memasak dan menyiapkan makanan untuk istrinya, atau bermain dengan anak sementara istrinya duduk dan membaca.
Mereka pun merasa heran jika melihat mahasiswanya selalu mengantarkan dan tidak membiarkan mahasiswi pulang sendirian malam-malam. Jepang adalah salah satu negara teraman di dunia. Tidak ada kekhawatiran untuk pulang malam sendirian. Mereka lebih heran lagi jika tahu alasan mengantar tersebut bukan karena takut ada apa-apa di jalan, tapi karena menghargai mereka. Mereka juga akan terheran-heran jika ada yang rela memberikan sepedanya untuk dinaiki sementara yang punyanya berjalan. Pernah suatu kejadian, kita berjalan berlima, tiga pria (mahasiswa Indonesia) dan dua wanita Jepang.
Kita semua kebetulan membawa sepeda. Setengah mati kita memaksa dan juga meyakinkan mereka untuk memakai dua sepeda kita. Suatu hal yang sulit dengan bahasa yang pas-pasan dan perbedaan budaya bertolak belakang. Terus terang, saat itu kita menawarkan bukan karena to be gentle, tapi agar segera sampai ke tempat tujuan. Tapi tetap saja susah sehingga kita semua berjalan dan agak terlambat sampai. Di kejadian lain, dalam kasus seperti itu, akhirnya kita tidak lagi menawarkan sepeda tapi menyuruh dengan tegas, take this bike or we don’t go.
Kebetulan, di dalam acara kumpul-kumpul atau diskusi membahas sesuatu, hampir semua orang Indonesia, adalah orang-orang yang mau mendengar dan menghargai pendapat orang lain. Di setiap diskusi mereka, orang-orang Jepang, umumnya diam dan manut saja. Mungkin karena masalah bahasa dan juga merasa posisinya hanya sebagai penggembira dalam kelompok. Tapi kita tetap dan selalu minta pendapat mereka. Kita jelaskan dulu apa yang sedang kita bahas dalam bhs Jepang oleh teman yang bisa. Dan kemudian kita persilahkan mereka bicara dalam bahasa Jepang dan nanti akan diterjemahkan. Mereka mungkin tidak percaya betapa kita mau repot2 menjelaskan dalam bahasa mereka dan kemudian mendengar pendapat kelompok penggembira seperti mereka.
Dalam banyak hal, mereka melihat bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya yang lebih baik dibanding dengan budaya mereka, khususnya dalam hubungan pria dan wanita. Dua dari tiga teman wanita Jepang jika ditanya apakah suka dengan pria Indonesia, maka mereka menjawab suka dan yang ketiganya bahkan ingin menikah dengan pria Indonesia. Sebagian besar teman2 Jepang yang sering bergabung adalah mereka yang berumur minimal di akhir 20an, dimana melihat lawan jenis sudah tidak dari tampan dan gagahnya tapi sudah lebih pada karakternya.
Bukti betapa ‘lakunya’ pria Indonesia di Jepang, adalah setidaknya di lingkungan Sapporo saja sudah ditemui sekitar enam keluarga, dimana suaminya adalah orang Indonesia.
Barangkali, kebetulan saja, orang2 Indonesia yang datang ke Jepang adalah orang-orang pilihan. Tapi jika kita kenal lebih jauh dengan teman-teman Jepang itu, kita akan tahu bahwa hampir semuanya sudah pernah ke Indonesia, khususnya Bali. Mereka sudah mengenal dan berinteraksi dengan pria Indonesia ‘langsung dari sumbernya’. Dan pendapat mereka tidak berubah bahwa pria Indonesia lebih menghargai wanita di bandingkan pria Jepang.